Copyright ©2012 Gilang Anggit Pambudi. Powered by Blogger.
RSS

Thursday, May 24, 2012

TARBIYAH RUHIYAH


Definisi Tarbiyah Ruhiyah : Yaitu membina sisi ruhaniyah manusia agar mampu menjalani hidup ini dengan mudah dan ringan.
Urgensi Tarbiyah Ruhiyah : Ruhani memberikan kekuatan yang lebih untuk menjalani kehidupan dunia ini.
Untuk membentuk ruhiyah ma’nawiyah melalui beberapa aktivitas, yaitu:
·         Talqin mafahim,
yaitu menyampaikan ma’any dan mafahim yang benar tentang hal-hal yang membentuk keimanan dan ketakwaan
·         Taammul ma’any,
yaitu mengajak untuk merenungka nilai-nilai dan segala hal yang ada di sekeliling kita untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan.
·         Ta’wid amaly,
yaitu dengan membiasakan untuk melakukan ibadah-ibadah amaly.
Pendek kata, pembentukan ruhiyah ma’nawiyah dapat dilakukan dengan kegiatan-kegiatan ibadah seperti qiyamul lail, shaum sunnaah, tilawah Qur’an, dzikir, dan lain-lain. Kita harus mampu menjadikan sarana-sarana tarbiyah ruhiyah semisal mabit, lailatul katibah, jalasah ruhiyah, untuk membentuk ruhiyah ma’nawiyahnya. Jangan sampai kita terjebak dalam kebiasaan dan rutinitas.
DR. Abdullah Nashih Ulwan dalam bukunya yang berjudul Tarbiyah Ruhiyah menyebutkan bahwa ada lima faktor penting dalam mencapai takwa.


1.      Mu’ahadah
Mu’ahadah adalah mengingat perjanjian-perjanjian yang telah kita buat kepada Allah. Hendaknya setiap kita menyendiri dan mengingat perjanjian-perjanjian yang telah kita buat kepada Allah. Dengan mu’ahadah kita akan tetap istiqamah dalam melaksanakan syariat Allah
2.      Muraqabah
Muraqabah adalah merasakan keagungan Allah di setiap waktu dan keadaan, serta merasakan kebersamaannya dalam sepi maupun ramai. Dengan muraqabah kita akan ikhlas, karena setiap fi’il adalah untuk-Nya. Dengan muraqabah kita akan istiqamah. Tak terpengaruh oleh situasi dan kondisi.
3.      Muhasabah
Makna muhasabah adalah hendaknya seorang muslim menghisab dirinya setelah melakukan sebuah amal. Apakan amal itu benar-benar semata untuk meraih ridha Allah ataukah tercampur dengan kepentingan pribadi, riya, ujub atau malah telah mengurangi hak-hak orang lain? Apakah amal yang kita lakukan sudah maksimal? Atau dilaksanakan sekedarnya? Di samping itu muhasabah juga melakukan perhitungan diri antara amaliyah dan dosa. Apakan amaliyah yang kita lakukan sudah cukup menutup dosa? Lalu bagaimana dengan pertobatan? Dengan muhasabah kita akan terbebas dari penyakit hati.
4.      Muaqabah
Muaqabah adalah pemberian sanksi. Sudah sepatutnya bagi kita jika kita telah melalaikan Allah, kita beri sanksi diri kita sebagai mana orangtua memberi sanksi kepada anaknya yang bersalah. Semoga dengan melakukan muaqabah kita menjadi jera berbuat dosa.
5.      Mujahadah
Mujahadah adalah bersungguh-sungguh dalam melaksanaan ibadah. Di sana ada makna memaksakan diri untuk berbuat yang terbaik, menyerahkan yang terbaik dan mengoptimalkan diri dalam beramaliyah. Ibadah adalah tarbiyah. Dengan mengerahkan kapasitas maksimal, itu artinya kita membangkitkan potensi yang terpendam dalam diri kita. Maka integritas kita akan semakin meningkat.




Faktor-faktor yang menumbuh suburkan ruhiyah
Faktor-faktor yang menumbuh suburkan ruhiyah dapat dikelompokan menjadi 2 yaitu kelompok yang berkaitan dengan kepekaan jiwa dan kelompok amaliyah lahiriyah. Yang termasuk kelompok yang berkaitan dengan kepekaan jiwa adalah:
·      Selalu merasakan muraqabah kepada Allah Mengingat kematian dan kehidupan sesudahnya, cukuplah dengan perkataan Hamid al-Qushairy bahwa: ”Kita semua yakin dengan akan datangnya maut, namun kita tidak mempersiapkan diri. Kita semua yakin akan surga, namun kita tidak beramal untuknya. Dan kita semua yakin akan adanya neraka namun kita tidak merasa takut kepadanya. Lalu atas dasar apa kita bersuka ria?”
·         Membayangkan hari Akhirat dan hal-hal yang berkaitan dengannya

Faktor-faktor Amaliyah Lahiriyah
Amaliyah yang menumbuh suburkan ruhiyah sebenarnya banyak sekali, tetapi ada beberapa yang terpenting. Diantaranya
·         Tilawah Al-Qur’an dengan mentadabburinya.
·         Hidup bersama dengan Rasulullah dan mencontoh sirahnya yang Agung.
·         Selalu menyertai orang-orang pilihan yang mereka yang berhati bersih dan mengenal Allah.
·         Dzikir kepada Allah dalam setiap waktu dan kesempatan,
·         Menangis kepada Allah dalam waktu khalwat.
·         Bersungguh-sungguh membekali diri dengan Ibadah nafilah

Pengaruh Tarbiyah Ruhiyah dalam Pembinaan pribadi dan Ummat
Apabila kita telah memancarkan rohani, berhubungan erat dengan Allah dan ketakwaan, maka tersingkaplah makna dan hakikat. Terbukalah rahasia-rahasia yang hanya dapat di tangkap oleh orang yang jenius dan takwa. Apabila jalan rohani telah kita daki. Dan derajat takwa telah kita raih. Cinta kasih-Nya telah meliput diri. Maka Cahaya Iman akan memancar dalam setiap desah nafas. Cahaya itu akan menyapa sekeliling bagai mentari. Jika cahaya itu menyirami hati yang kerontang, maka suburlah hati itu. Jika cahaya itu menyinari kegelapan batin, tentu teranglah ia. Maka jalan da’wah akan terasa mudah, perjuangan akan terasa ringan, dan pengorbanan menjadi suatu kejamakan.


Artikel Terkait : TARBIYAH DZATIYAH

No comments:

Post a Comment